Nanga Bulik – Pemerintah Kabupaten Lamandau berencana akan mengelola perkebunan kopi dan kakao yang cocok ditanam di Bumi Bahaum Bakuba ini.

Hal tersebut disampaikan Bupati Lamandau Ir. Marukan, MAP disaat mengunjungi Pusat Penelitian Perkebunan kopi dan kakao Indonesia di Jember, Jawa Timur, Selasa (14 /6) kemarin.

“Sebetulnya perkebunan kopi sudah lama di kerjakan masyarakat Kabupaten Lamandau. Tetapi karena cara pemasaran yang belum tahu kebanyakan masyarakat meninggal tanaman kopi tersebut dan beralih ke tanaman lain yang lebih menjanjikan”. Kata Bupati Lamandau, Ir. Marukan, M.A.P. saat melakukan pertemuan dengan Direktur Pusat Penelitian Perkebunan Kopi dan Kakao Indonesia Dr. Misnawi.

Beliau mengatakan bahwa saat ini yang banyak ditanam di Lamandau adalah sawit dan karet. Akan tetapi, karena fluktuasi harga perkebunan yang sering terjadi pada sawit dan karet maka diperlukan ada perkebunan lain yang tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi harga, salah satunya adalah perkebunan kopi.

“Tanaman kopi berbasis pangan sehingga tidak mudah dipermainkan oleh harga pasar”, kata Bupati Lamandau, Ir. Marukan, M.A.P.

Sementara itu, Direktur Pusat Penelitian Perkebunan Kopi dan Kakao Indonesia, Dr. Misnawi mengaku menyambut baik kedatangan Bupati Lamandau beserta rombongan.

“Saat ini tanaman kopi hanya perlu 2 tahun dari tanam sudah bisa dipanen. Tanaman kopi juga bisa ditanam tumpang sari dengan tanaman lamtoro, karet, atau lada. Sehingga dalam perkebunan tersebut ada yang dapat dipanen tiap hari, tiap bulan dan 6 bulan sekali”, kata Dr. Misnawi.

Diakhir pertemuan rombongan Bupati Lamandau diajak keliling melihat perkebunan kopi dan kakao dari pembibitan sampai yang sudah berbuah. Selain itu juga mengunjungi pabrik produksi serta pemasaran hasil olahan yang berasal dari kopi dan kakao.

Sumber: Humas Kab. Lamandau