Guci – Rabu (06/08) bertempat di lapangan Desa Guci Kecamatan Bulik, Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra, SE., MM secara resmi menutup rangkaian kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXII, Hari Kesatuan Gerakan (HKG) PKK K3-53 Dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-32 Tingkat Kecamatan Bulik Tahun 2025. Turut hadir Wakil Ketua TP PKK Kab. Lamandau, Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan SDA Sekretariat Daerah Kab. Lamandua, Kepala Dinas Perberdayaan Masyarakat dan Desa, Camat Bulik, Lurah dan seluruh kepala desa se-Kec. Bulik, Forkopimcam Bulik, dan para tamu undangan lainnya.
Bupati Lamandau beserta rombongan disambut dengan prosesi adat Pontong Pantang sebagai bentuk penghormatan kepada tamu kehormatan. Dalam sambutannya, Bupati Lamandau menegaskan bahwa ketiga momentum tersebut merupakan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam membangun daerah dari tingkat paling dasar. “Ini adalah cermin dari semangat persatuan, kesatuan, dan gotong royong, yang merupakan kekuatan utama dalam membangun Kabupaten Lamandau yang kita cintai,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Lamandau menegaskan pentingnya keseimbangan antara pembangunan fisik dan mental spiritual. “Membangun desa bukan hanya tentang jalan dan jembatan, tapi juga membangun nilai-nilai, karakter, dan kehidupan sosial yang rukun dan damai,” tegasnya. Bupati Lamandau mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai penguat komitmen menjaga persatuan, mempererat gotong royong, serta memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga keagamaan.
Usai memberikan sambutan, secara simbolis Bupati Lamandau menutup kegiatan dengan memukul gong. Acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon di sekitar lokasi kegiatan sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, serta peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Maranatha Jemaat GKE Guci. Momen ini menjadi simbol komitmen bersama dalam membangun Lamandau tidak hanya dari aspek fisik, tetapi juga nilai-nilai spiritual dan keberlanjutan lingkungan.