Palangka Raya – Jumat (22/08), Bupati Lamandau mengikuti Seminar International Day of the World’s Indigenous People bertajuk Pumpung Hai Borneo (The Great Borneos Assembly) yang digelar di Kalawa Convention Hall, Palangka Raya. Acara dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustir Sabran dan turut hadir Ketua Komisi Kejaksaan RI Fujiono Suandi, Wakil Gubernur Kalteng, Gubernur dan Wakil Gubernur Se-Kalimantan, unsur Forkompimda Prov. Kalteng, Anggota DPD RI Agustin Teras Narang, Wali Kota, Bupati dan Pj. Kepala Daerah se-Kalteng, delegasi dan peserta seminar dari Malaysia (Sabah & Serawak), Brunei Darussalam, para tokoh adat, akademisi, serta para tamu undangan lainnya.

Seminar International Day of the World’s Indigenous People bertajuk Pumpung Hai Borneo menjadi momentum penting meneguhkan persatuan masyarakat adat Dayak serta kolaborasi pembangunan Kalimantan. Gubernur Kalteng menegaskan komitmen melindungi eksistensi dan martabat masyarakat adat sejalan dengan visi Manggatang Utus menuju Kalteng Berkah, Maju, dan Bermartabat dalam bingkai NKRI menuju Indonesia Emas 2045.

Gubernur Kalteng dalam sambutannya berharap kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi untuk memperjuangkan kepentingan bersama, “Kita harus bersatu menyuarakan kepentingan daerah agar hasil kekayaan alam benar-benar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Kalimantan, tanpa mengabaikan keberlanjutan lingkungan. Lebih dari itu, melalui forum ini kita juga menunjukkan pada dunia bahwa masyarakat adat bukanlah entitas yang tertinggal, melainkan mitra utama dalam menjaga bumi, hutan, dan peradaban”, ungkap Gubernur.

Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bersama sebagai komitmen memperkuat peran Masyarakat Adat Dayak dan menjadikan Kalimantan sebagai pusat ekonomi nasional sekaligus pusat budaya Dayak berskala internasional.