Nanga Bulik – Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp. M(K), Minggu (22/3) kemarin melakukan kunjungan kerja dan menyaksikan Penandatanganan kerja sama di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisonal, Tawangmangu, Jawa Tengah.
Kesepakatan bersama dilakukan antara Kepala Badan Litbangkes dengan 5 Bupati (Karanganyar, Lamandau, Tegal, Sukoharjo, Sragen), 4 Rektor (UNISMA, UNTIDAR, UKDW, Universitas Trisakti) dan Perjanjian Kerjasama lembaga terkait mengenai pengembangan tanaman obat tradisional.
Kunjungan kerja Menkes dimulai dari Kebun Tanaman Obat Tlogodlingo dimana Menkes dan rombongan disambut oleh Kepala B2P2TOOT Indah Yuning Prapti, SKM., M.Kes dan jajarannya. Di kebun Tanaman Obat ini Menkes meninjau kebun serta melakukan panen tanaman obat Kamilen (Matricaria chamomilla) dan Timi (Thymus vulgaris).
Menkes selanjutnya meninjau Kebun Etalase Tanaman Obat Indonesia yang memiliki koleksi kurang lebih 1000 spesies tanaman obat dan Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu yang merupakan hilir dari Saintifikasi Jamu.
“Jiwa entrepreuner, perlu dikembangkan guna mendorong terciptanya nilai lebih dalam pemanfaatan tanaman obat tradisional. Dengan demikian, secara aspek ekonomi akan ada pergerakan positif bagi siapapun yang bergerak dalam pemanfaatan atau industri tersebut,” kata Menkes RI Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp. M(K) saat memberikan sambutan.
Industri berbasis tanaman obat tradisional mempunyai prospek yang menjanjikan. Maka, tanaman obat tersebut perlu semakin di angkat ke pasar skala nasional maupun internasional.
Untuk itu, B2P2TOOT yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah serta menggandeng institusi perguruan tinggi untuk mengembangkan tanaman obat tradisional.
Sementara itu dikesempatan yang sama, Bupati Lamandau Ir. Marukan menyambut baik kerjasama ini. “Kesepakatan bersama kami lakukan untuk memperkuat dan peningkatan jejaring kerjasama, khususnya dengan Balai Litbang Kesehatan mengenai pengembangan tanaman obat tradisional,“ kata Beliau.
“Saya berharap dengan adanya kerjasama ini dapat lebih meningkatkan pengembangan tanaman obat tradisional di Kabupaten Lamandau,” kata Ir. Marukan.
Kabupaten Lamandau sendiri merupakan satu-satunya kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah yang melakukan kerjasama ini. Pada saat penandatangan tersebut, Bupati Lamandau didampingi oleh ketua DPRD Kabupaten Lamandau H. Tommy Hermal Ibrahim.
Hadir juga dalam acara ini, Assiten I Setda Lamandau Drs. Tahan Sandy, Kadis Kesehatan Dr. Jozeb MF. Rumouw, M.Si, Kadis Pertanian, Peternakan dan Perikanan Ir. Sunarto, M.A.P., Kadis Kehutanan dan Perkebunan Ir. H. Masrun, M.Si, Kaban Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Ir. Sefamas Wijaya serta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamandau Maria Neva Marukan, SH.
Sumber: Humas Kab. Lamandau